Ketua komnas HAM Julles Ongge mengatakan pasukan TNI bantuan yang
menimbulkan masalah di Papua. “Pasukan-pasukan yang datang dari luar
inilah yang menimbulkan pandangan-pandang yang berbeda dan menimbulkan
masalah.” Jules menyampaikan itu di Pandang Bulan, Senin (3/9).
Ongge mengharapkan pimpinan tertinggi institusi TNI tidak lagi
mengirimkan pasukan TNI bantuan ke Papua. Ongge hanya berharap TNI bisa
mengatasi masalah dengan membenahi kekuatan yang ada di Papua. Harapan
itu bila ada masalah di Papua di hari-hari yang akan datang.
“Bertepatan dengan HUT TNI yang ke 66 ini, saya pesan kepada
panggilama TNI melalui pandam XVII cendrawasih bahwa tidak perlu
penambahan pasukan dari luar ketika ada masalah di Papua. TNI bisa
mengobtimalkan kekuatan batalyon 1751 yang bermarkas di sentani.”
Ongge mengatakan TNI mengobatimalakan kekuatan yang ada akan
mengatasi masalah. Mereka yang mengetahui masalah dan budaya orang
Papua. Dengan pengetahuan itu, mereka yang ada di Papua ini bisa
menangani masalah. Sayangnya, menurut Julles, kekuatan batalyon yang ada
di Papua tidak diberi kepercayaan untuk menjaga keamanan di Papua.
Komentar lain datang dari Pastor John Jongga. Pastor mengatakan bahwa
penambahan pasukan yang melahirkan masalah di Papua dari dulu hingga
sekrang. Penambahan pasukan itu tidak menguntungkan orang Papua kecuali
TNI yang membensi masalah ketidakmanusiawiaan.
“Penambahan pasukan sangat tidak berguna sama sekali bagi orang
Papua.penambahan pasukan itu akan semakin banyak masalah,” demikian
pesan singkat Pastor John yang diterima, Senin (3/10).
0 comments:
Post a Comment