Pola pendekatan militeristik atau jalan kekerasan itu juga terus  menimbulkan korban warga sipil di Papua. Akibatnya kekerasan dan  pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi dan kerap dilakukan oleh  aparat keamanan di Papua. Selain masalah kekerasan, persoalan  ketidakadilan tidak teratasi.
Demikian pernyataan keprihatinan  dari Forum Akademisi untuk Papua Damai, yang diterima SP, Jumat (12/9).  Forum ini terdiri dari akademisi lintas universitas dari seluruh  Indonesia.
Lebih lanjut disebutkan, negara telah mengeluarkan  kebijakan dengan memberikan Otonomi Khusus (Otsus) terhadap Papua yakni  sejak tahun 2001. Kendati demikian, pemerintah pusat juga dinilai tidak  konsisten dalam penerapannya sehingga gagal khususnya dalam  menyejahterakan rakyat Papua.
Read More>>SUARA BAPTIS PAPUA: Hentikan Pendekatan Militer di Papua
1) Police officer sentenced to 14 years for the fatal shooting of Tobias 
Silak
                      -
                    
2) KNPB: Intan Jaya a State of Military and Humanitarian Emergency
3) Ministry of Defense strengthens military ties with Australia 
-----------------...
1 day ago

 
 
 
 
 


0 comments:
Post a Comment