Pola pendekatan militeristik atau jalan kekerasan itu juga terus menimbulkan korban warga sipil di Papua. Akibatnya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi dan kerap dilakukan oleh aparat keamanan di Papua. Selain masalah kekerasan, persoalan ketidakadilan tidak teratasi.
Demikian pernyataan keprihatinan dari Forum Akademisi untuk Papua Damai, yang diterima SP, Jumat (12/9). Forum ini terdiri dari akademisi lintas universitas dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut disebutkan, negara telah mengeluarkan kebijakan dengan memberikan Otonomi Khusus (Otsus) terhadap Papua yakni sejak tahun 2001. Kendati demikian, pemerintah pusat juga dinilai tidak konsisten dalam penerapannya sehingga gagal khususnya dalam menyejahterakan rakyat Papua.
Read More>>SUARA BAPTIS PAPUA: Hentikan Pendekatan Militer di Papua
1) Church leaders slam Indonesian forces' denial of Papua refugees
-
2) ASIA/INDONESIA - Militarization in West Papua: the disrupted life of
indigenous peoples
3) PAPUA’S NOKEN BAG, THE KNOTTED LEGACY OF RESILIENCE AND IDEN...
9 hours ago
0 comments:
Post a Comment